Deutschland online bookmaker http://artbetting.de/bet365/ 100% Bonus.

FAKULTAS KESEHATAN UNIKA MUSI CHARITAS PALEMBANG MELAKUKAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT MENGENALI FAKTOR PEMBERAT (COMORBID) COVID-19

IMG 20211206 WA0005

 

 Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Ns. Sanny Frisca, M.Kep, Ns. Sri Indaryati, M.Kep, Ns. Dheni Koerniawan, M.Kep, Theresia Anita, M.Tr. Keb, Ns. M.K. Fitriani Fruitasari, M.Kep

 

Penambahan kasus covid-19 semakin meningkat terutama di medio tahun 2021, sehingga pemerintah pusat melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat per-tanggal 03-20 Juli 2021. Satgas Covid Indonesia mencatat orang yang telah terkonfirmasi ada 3.127.826 kasus dengan penambahan 4.234 kasus aktif (18,4%) per 25 Juli 2021. Dari data prevalensi tersebut, tercatat pula lima terbanyak penyakit penyerta positif Covid-19 (komorbid) antara lain: hipertensi (50,4%), diabetes mellitus (37,6%), penyakit jantung (16,9%), kehamilan (9,9%), dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) (5,4%). Selama masa pandemi ini, Provinsi Sumatera Selatan mencatat penyakit penyerta yang paling banyak dalam kasus covid-19 adalah penyakit diabetes mellitus atau DM (55,6%), diikuti oleh penyakir hipertensi (44,4%), kehamilan (11,1%), penyakit ginjal (5,6%), dan PPOK (5,6%). Sementara itu, di Kota Palembang menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2021 tercatat 2288 kasus total konfirmasi Covid-19 dengan Kecamatan Ilir Barat satu sebagai Kecamatan dengan total kasus terbanyak (1.062) dan Kecamatan Sukarami sebagai urutan keempat terdapat 836 total kasus terkonfirmasi covid-19. Kelurahan Sukawinatan Kecamatan Sukarami yang menjadi lokasi mitra karena di RT 28 RW 06 tercatat memiliki 30 orang warga yang mengalami hipertensi, 10 orang warga dengan diabetus mellitus, dan 5 orang ibu hamil.

Melihat fenomena yang terjadi di atas, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas (FIKes UKMC) yang terdiri dari 5 orang dosen dan 4 orang mahasiswa melakukan PKM dengan tema: Pendampingan Masyarakat Mengenali Faktor Pemberat (Comorbid) Covid-19 Di RT. 28 RW. 06 Sukawinatan. Tujuan dilaksanakannya PKM ini adalah: memberikan pemahaman pada mitra (masyarakat di RT. 28, RW. 06 Sukawinatan) tentang faktor pemberat (comorbid) covid-19 dengan media video dan buku, melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada mitra, melakukan pendampingan dalam upaya pencegahan covid-19 dengan mengenali komorbid dan diharapkan mitra mampu mengenali faktor pemberat covid-19 dan dapat melakukan pencegahan dengan baik dan terarah.

Dalam kegiatan PKM ini tim PKM FIKes UKMC terlebih dahulu melakukan survei kondisi mitra dan melakukan koordinasi PkM dengan mitra. Setelah itu tim menyusun kerangka dan proposal PKM kemudian memulai persiapan teknis di lapangan, dan pada tepatnya tanggal 06 November 2021 tim melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada peserta penyuluhan yang hadir pagi hari itu, kemudian memberikan edukasi yang dimulai dengan pretest, lalu edukasi diberikan secara tidak langsung dengan media video dan diakhiri melakukan follow up kegiatan dengan posttest. Tim juga memberikan buku panduan yang dapai dipakai dan menjadi pengingat mitra sebagai acuan dalam mengenali dan mencegah faktor comorbid covid-19, terutama bagi mitra yang memang sudah mempunyai comorbid covid-19. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan yang tepat telah tertuang dalam buku tersebut.

Antusiasme warga dalam kegiatan PKM ini nampak terlihat dari presensi kehadiran dan tanya jawab dengan tim PKM mengenai faktor pemberat (komorbid) covid-19. Warga juga menyambut baik PKM dari FIKes UKMC, karena selama ini belum pernah ada sosialisasi atau edukasi oleh perangkat desa setempat bagi masyarakat terkait pengenalan comorbid covid-19. Perangkat desa melalui RT atau RW hanya mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas) dan pentingnya program vaksinasi dalam upaya pencegahan covid-19, sehingga kegiatan PKM ini dirasa sangat berguna dan bermafaat bagi, masyarakat yang memang sudah mempunyai comorbid seperti DM, hipertensi dan ibu yang sedang hamil. Pada akhirnya tim PKM menyimpulkan bahwa pengenalan faktor pemberat (comorbid) covid-19 juga harus disosialisaikan pada masyarakat, terutama masyarakat yang rentan dan berisiko selain mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi covid-19.


Edukasi KB Dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Evi Yuniarti, SST., M.Kes, Ayu Nina Mirania, SST., M.Bmd, Mela Dora Priscilla, Nyoman Idayati

Kegiatan edukasi KB yang dilakukan oleh TIM PKM dirasakan oleh masyrakat sangat perlu sekali di apresiasi, kegiatan yang jarang dilakukan terutama bagi masyrakat yang jauh dari perkotaan, kegiatan edukasi memebrikan perubahan masyrakat tentang metode kontrasepsi jangka panjang.


Pendampingan Lansia Dalam Meningkatkan Fungsi Kognitif Dengan Bermain Puzzle Dan Pencocokan Kartu Remi

IMG 20210425 WA0027

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang:

Ns. Lilik Pranata, S.Kep., M.Kes, Ns. Novita Elisabeth Daeli, M.Kep, Anastasya Sri sukistini, SE.,MM, Ns. Keristina Ajul, M.Kep., Elsa Yuni Audria Sinambela., Olivia Dwi, Agustine Hutahaean., Robertus Bagas Pratama

 

Kegiatan bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada lansia yang mengalami gangguan kognitif ringan sampai berat dengan memberikan interevensi dengan Bermain Puzzle dan Pencocokan Kartu Remi, kegiatan dilakukan selam satu minggu, setiap pagi, di panti sosial lansia, hasil kegiatan menunjukan bahwa adanya perubahan fungsi kognitif lebih baik setlah dilakukan dengan pendampingan dan intevensi, maka seharusnya untuk pengelola panti perlu adanya kegiatn yang serupa dilakukan di panti secara teratus dan bekelanjutan.


EVALUASI FUNGSI ORGAN KARDIORESPIRASI DENGAN METODE SIX MINUTE WALK TEST PADA PENDERITA HIPERTENSI

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

 

Ns. Novita Elisabeth Daeli, M.Kep., Ns. Aniska Indah Fari, M.Kep., Ns. Veroneka Yosefpa Windahandayani, M.Kep.

Sagita Agustina, Tatiana Agnes Sumarto

 

Keseluruhan gangguan kesehatan yang terjadi pada setiap individu membutuhkan evaluasi secara berkala dan rutin. salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggis aat ini adalah hipertensi. Menurut Global World Health Organization (WHO) penderita hipertensi di dunia berjumlah 1,13 miliar orang (Kementrian Kesehatan, 2019). Hipertensi merupakan bagian dari penyakit kardiorespirasi yang pengenalan secara dini sangat diperlukan. Salah satu metode yang saat ini digunakan dalam penilain fungsi fisiologis yang dimaksud yakni 6 minute walk test (6MWT). Six minute walk test merupakan test sederhana yang praktis yang memerlukan jalur sepanjang 100 kaki (30 meter) tidak memerlukan peralatan latihan yang rumit maupun tenaga pegawas yang mempunyai pengalaman dan latihan khusus. Test ini pada prinsipnya mengukur jarak yang dapat ditempuh pasien dengan berjalan pada jalur datar dan permukaan keras dalam waktu 6 menit. 

Pemeriksaan ini biasa menggambarkan tingkat kapasitas fungsional yang lebih baik dari aktivitas fisik. Tes ini telah menjadi alat evaluasi standar pada awal program rehabilitasi untuk mengkaji kapasitas latihan dan mengatur porsi latihan. Tes ini menjadi penentu hasil dari program pengkondisian fisik dan telah digunakan sebagai bagian seleksi kriteria pasien yang mendapat transplantasi paru (L Paul, 2003). Respon fisiologis tubuh meliputi semua sistem organ yang terlibat selama latihan termasuk sistem paru, jantung dan sirkulasi, darah, neuromuskular dan metabolisme otot. Test ini tidak memberikan informasi spesifik mengenai fungsi tiap organ yang terlibat ataupun mekanisme terjadinya keterbatasan aktifitas, yang mana hal ini dapat dihasilkan dari uji latihan sistem kardiopulmonal (Issues et al., 2002). Penelitian yang menggunakan 6MWT pada pasien dengan penyakit jantung pertama kali dilaporkan oleh Guyat et al dan Lipkin et al, yang menyatakan bahwa 6MWT dapat membedakan tingkatan keparahan gagal jantung menurut pembagian New York Heart Association (NYHA).  Berdasarkan analisis dari tim PkM bahwa, perubahan pada frekuensi tekanan darah tidak banyak terjadi pada peserta, dikarenakan hampir semua peserta PkM, masih rutin mengkonsumsi obat antihipertensi yang didapatkan dari puskesmas, dan perseta juga sudah mengurangi jumlah garam, hal ini dapat memengaruhi frekuensi tekanan darah. Sementara pada frekuensi pernafasan dari 21 peserta, 14 responden (66,66 %) mengalami perubahan, perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan yang mengarah ke hiperventilasi, sehingga bukan merupakan suatu masalah akan tetapi suatu bentuk kompensasi dari tubuh, untuk memenuhi kebutuhan oksigen, akibat dari adanya aktivitas fisik yang menuntuk seluruh anggota tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.


SENAM DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN MENUJU LANSIA SEHAT DAN BUGAR

WhatsApp Image 2021 05 27 at 10.44.26

 

SENAM DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN

MENUJU LANSIA SEHAT DAN BUGAR

 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Margareta Haiti, Novita Anggraini, Mustika Sari H. Hutabarat, Lidwina Septie Ch, Aprida Manurung, Petronela Sitohang, Oktasari, Dewi Rindi Antikawati, Yohana Arvelia Eka Septa Yanti

Dep Kes RI menyatakan Lanjut usia adalah proses alami yang terjadi pada individu laki-laki dan perempuan berusia 60 tahun ke atas ( Riri R, Moh.Rizki dan Cice T, 2019). Lanjut usia (lansia) saat ini semakin meningkat sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama di bidang kesehatan terutama di bidang kedokteran yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit, perbaikan gizi dan sanitasi, menurunkan angka kematian pada bayi dan anak, meningkatkan kualitas umur harapan hidup. Salah satu dampaknya penduduk uisa lanjut usia bertambah banyak bahkan ada kecenderungan meningkat dengan pesat. Lanjut usia yaitu seseorang dengan usia 60 tahun ke atas. Menjadi tua bukanlah penyakit tapi merupakan proses yang mengakibatkan perubahan, proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh (Kemenkes RI, 2016). Proses menua atau lanjut usia merupakan sesuatu yang fisiologis dengan bertambahnya umur seseorang. Pada Lanjut usia, adanya kemunduran biologis yaitu mengendurnya kulit, keriput, rambut beruban, gigi mulai tanggal, pendengaran serta penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban, dan kurang lincah.

Kemunduran lain yang terjadi pada lanjut usia yaitu menurunnya kemampuan kognitif misalnya sering lupa, kemunduran orientasi (waktu, ruang, dan tempat) (Maryam, 2012). Seiring bertambahnya usia seseorang secara anatomi dan fisiologi tubuh mengalami berbagai kemunduran yang sering menimbulkan permasalahan dalam kesehatan tubuh lansia. Untuk mencegah munculnya permasalahan dalam kesehatan lansia biasakan melakukan: aktivitas fisik misalnya berjalan, mencuci, menyapu dan sebagainya Latihan fisik seperti senam, berjalan, berenang, dan lain-lain sekurangnya-kurangnya 30 menit sehari dalam 3 kali seminggu (Kemenkes RI, 2016). Fisiologisnya, gerakan senam pada lanjut usia termasuk bagian tungkai, lengan, dan batang tubuh yang meningkatkan kontraksi otot yang berefek pada peningkatan kekuatan otot sehingga membantu dalam mempertahankan keseimbangan tubuh, (Manangkot MV, Sukawana IW, Witarsa IMS, 2016). Menurut Depkes, 1995 Senam lanjut usia memiliki dampak positif yaitu terjadinya peningkatan fungsi organ tubuh dan juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur (Setyoadi, Yulian Wiji Utami, Sheylla Septina M).

Latihan fisik penting lanjut usia untuk meningkatkan kualitas hidup. Latihan yang teratur bisa meningkatkan hubungan sosial, meningkatkan kesehatan fisik dan kesehatan mental. Latihan juga berperan penting dalam mengurangi risiko penyakit dan memelihara fungsi tubuh lansia (Ko & Lee, 2012 dalam Stefanus M.K, Junaiti S, Henny Permatasari). Olahraga atau senam banyak manfaatnya bagi kesehatan terutama pada lansia. Senam pada lansia lebih banyak manfaatnya daripada pada kaum muda. Senam lansia bisa menjadikan lansia bugar secara fisik sehingga bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah. (Indhryani R, 2020)

Berdasarkan hasil kegiatan PKM yang kami lakukan dari 31 peserta yang mengikuti senam dan pemeriksaan tekanan darah. Dari 31 lansia, 15 laki-laki dan 16 perempuan. Pada kegiatan PKM menunjukkan hasil pengukuran tekanan darah 33,3 % yang mengalami prahipertensi (TD 120-139mmHg), 20% yang mengalami hipertensi tingkat 1 (140-159 mmHg), dan 13,3% yang mengalami hipertensi tingkat 2 (160 mmHg). Pada proses penuaan, tubuh akan mengalami berbagai masalah penyakit kesehatan, misalnya hipertensi. Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi, yaitu tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi adalah suatu penyakit yang muncul karena interaksi dengan berbagai faktor. meningkatnya usia menyebabkan berbagai perubahan fisiologis. Pada lanjut usia terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan darah akan meningkat mulai pada usia 45-55 tahun dimana dinding arteri akan mengalami penebalan akibat penumpukan zat kolagen pada lapisan otot sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit.

Cara mencegah dan mengontrol risiko terjadinya hipertensi yaitu dengan cara berolahraga secara teratur. Pada beberapa studi yang telah dilakukan, bahwa terapi tanpa obat atau non-farmakoterapi dan obat atau farmakoterapi tidak hanya menurunkan tekanan darah akan tetapi juga bias menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Terapi pemberian obat dengan diberikannya obat anti hipertensi, namun untuk terapi tanpa obat dilakukan dengan olahraga secara teratur. Olahraga yang dapat bias dilakukan lansia salah satunya yaitu olahraga senam lansia. Senam dan pemeriksaan tekanan darah merupakan hal yang penting untuk dilakukan terutama pada lansia, dimana terjadi perubahan secara fisiologis. Berdasarkan hasil survey pada lansia di Panti Sumarah, dari 31 lansia hanya 33,3 % tekanan darah lansia yang normal, selebihnya sudah cenderung mengalami hipertensi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya pemeriksaan darah pada lansia masih perlu pendampingan untuk perubahan pola hidup yang sehat dan pemeriksaan darah secara berkala dan melakukan senam. Senam lanjut usia adalah olahraga ringan dan sangat mudah dilakukan. Senam pada lanjut usia membantu supaya tubuh tetap bugar dan tetap segar. Senam pada lanjut usia untuk melatih tulang tetap kuat dan mendorong jantung bekerja optimal serta membantu menghilangkan radikal bebas yang berlebihan didalam tubuh lansia.


PENDAMPINGAN WARGA SOAK PERMAI KECAMATAN SUKARAMI DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN DAN AMAN DARI COVID 19

WhatsApp Image 2021 05 20 at 13.53.21

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Ns. Sanny Frisca, M.Kep, Ns. Veroneka Y. Winda, M.Kep, Ns. Aniska Indah Fari, M.Kep, Ns. Keristina Ajul, M.Kep, Rosnita Sebayang, SKM, M.Kes, Ayu Nina Mirania, SST, M.Biomed

 

Pandemic covid-19 cukup membuat masyarakat resah dan kebingungan dengan penyakit tersebut. Masyarakat menjadi cemas tertular covid-19 dan sering menanyakan tanda dan gejala penyakit. Tim pengabdian kepada masyarakat FIKES UKMC memperhatikan kebutuhan pengetahuan dari masyarakat dan melakukan pendampingan pada warga Soak Permai untuk memberikan edukasi agar terjadi peningkatan pemahaman akan covid-19. Antusiasme warga terlihat dengan menyimak penjelasan sampai dengan selesai dan memberikan pertanyaan seputar tanda gejala dan keamanan vaksin dari pemerintah. Warga berkomitmen akan terus menjaga kesehatan dan mematuhi protocol kesehatan yang disarankan pemerintah.


Download Template Joomla 3.0 free theme.

Kontak

KAMPUS BURLIAN | Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Musi Charitas Palembang - Sumatera Selatan Indonesia

Jl. Kolonel Haji Barlian, Lrg. Suka Senang No. 204 KM.7 Palembang 30152 Telp. 0711-412806, Fax.0711-415780

  • Hot line : 0711-412806  Fax. : 0711-415780