Deutschland online bookmaker http://artbetting.de/bet365/ 100% Bonus.

PEMERIKSAAN GULA DARAH SEBAGAI DETEKSI DINI DM GESTASIONAL DAN MENCEGAH ANXIESTAS PADA IBU HAMIL

aprida

 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Margareta Haiti, S.Pd, S.Kep., M.kes, Ns Novita Anggraini, S.Kep.M.Kes

Lidwina Septie Ch, S.Si, T.,M.Biomed, Ns. Aprida Manurung.M.Kep

 

 

Bartini, 2012 menjelaskan kehamilan merupakan bagian dari tahap kehidupan atau siklus hidup seorang wanita atau tantangan perkembangan yang harus dihadapi seluruh anggota keluarga, khususnya bagi calon ibu seperti perubahan citra tubuh, perubahan hormonal, bahkan ketidaknyamanan diberbagai aspek fisiologis dan psikologis (Wahyuni T & Hanna RA, 2017). Wanita dituntut untuk mampu mengontrol dalam perubahan baik perubahan fisik maupun psikologis, yang mana jika perubahan ini tidak dapat dikendalikan akan berpotensi mengakibatkan Komplikasi Kehamilan salah satunya adalah Diabetes Millitus tipe 3 atau DM Gestasional secara fisik, dan Ansietas secara psikologis yang jika dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan Kematian Janis dan Depresi pada ibu hamil, oleh karena itulah deperlukan intervensi untuk dapat mencegah hal tersebut, salah satunya dengan pemeriksaan kehamilan Antenatal Care (ANC).

Melihat fenomena diatas, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Katolik Musi Charitas hadir di Rumah Bersalin (RB) Sinta KM.14 untuk melakukan pemeriksaan Gula Darah, penyuluhan tetang DM Gestasional serta memberikan terapi hipnotis lima jari kepada Ibu Hamil. Kegiatan berjalan dengan tetap memperhatikan Protokol Covid dengan hasil mayoritas ibu hamil dalam keadaan normal atau tidak sedang mengalami Hiperglikemia (Gula Darah Tinggi), namun ada 1 ibu hamil yang mengalami hypoglikemia dengan hasil pengukuran gula darah < 70 mg/dl, dengan sigap tim PKM memberikan teh manis dan memberikan vitamin untuk ibu hamil dengan kolaborasi dengan Bidan setempat. Antusiasme warga terlihat dengan ibu hamil yang mau menunggu untuk dilakukan tes dan penyuluhan serta terapi hipnotis lima jari. Ibu hamil juga berkomitmen akan terus menjaga pola makan dan kewarasan diri untuk mendapatkan kehamilan sehat dan berkualitas.


RENCANAKAN PERIODE MENYUSUI DIMULAI MASA KEHAMILAN

IMG 20220325 WA0011

 

TIM DOSEN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

Ayu Nina Mirania, SST., M.Bmd, Stephanie Lexy Louis, SST., M.Biomed., Evi Yuniarti, SST., M.Kes

 

Keberhasilan dalam menyusui bukan suatu yang datang dengan sendirinya, tetapi perlu dilakukan perencanaan yang matang salah satunya mempunyai keterampilan dan kemauan dari diri sendiri. Pada saat ibu hamil, tubuh mulai memproduksi ASI, dengan persiapan yang matang dari calon ibu maka akan menunjang pemberian ASI ekslusif yang akan membantu tumbuh kembang bayi secara optimal. Oleh karena itu untuk mewujudkan keinginan ibu dalam pemberian ASI eksklusif maka ibu hamil perlu persiapan secara pengetahuan yang bisa didapatkan dari konselor menyusui di forum kesehatan dan juga persiapan mental dan fisik selama hamil (Fauziah, 2019).

Survey awal yang dilakukan oleh tim di Praktik Mandiri Bidan Lismarini yang beralamat di Kec. Alang-Alang Lebar Kota Palembang mempunyai kelas ibu hamil untuk trimester I, II, dan III, hal itu dilakukan untuk mengetahui masalah serta saling berbagi informasi kondisi yang dialami ibu hamil. Dari hasil wawancara tim PKM didapatkan beberapa ibu hamil belum mengetahui mengenai laktasi dan ada ibu hami yang mempunyai riwayat tidak memberikan ASI eksklusif pada anak sebelumnya. Sehingga tim melakukan kegiatan dilokasi tersebut yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil tentang manajemen laktasi agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga dapat merencanakan pada saat periode menyusui bayinya nanti. Kegiatan yang dilakukan oleh tim berupa memberikan penyuluhan tentang manajemen laktasi serta melakukan simulasi pijat oksitosin yang bermanfaat untuk memperlancar produksi ASI.

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan setelah memberikan penyuluhan dan simulasi, tim memberikan kuesioner kepada peserta untuk mengetahui pengetahuan ibu sebelum diberikan edukasi mengenai manajemen laktasi. Dari hasil yang didapatkan sebelum kegiatan sebanyak 39 % ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang dan 33% pengetahuan baik tentang manajeman laktasi. Sedangkan pada akhir kegiatan, didapatkan sebesar 78% ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 45% pengetahuan ibu dari sebelum dan setelah diberikan edukasi. Peningkatan pengetahuan dapat membuat kepercayaan diri pada ibu dalam memberikan ASI Ekslusif.


 

 

FAKULTAS KESEHATAN UNIKA MUSI CHARITAS PALEMBANG MELAKUKAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT MENGENALI FAKTOR PEMBERAT (COMORBID) COVID-19

IMG 20211206 WA0005

 

 Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Ns. Sanny Frisca, M.Kep, Ns. Sri Indaryati, M.Kep, Ns. Dheni Koerniawan, M.Kep, Theresia Anita, M.Tr. Keb, Ns. M.K. Fitriani Fruitasari, M.Kep

 

Penambahan kasus covid-19 semakin meningkat terutama di medio tahun 2021, sehingga pemerintah pusat melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat per-tanggal 03-20 Juli 2021. Satgas Covid Indonesia mencatat orang yang telah terkonfirmasi ada 3.127.826 kasus dengan penambahan 4.234 kasus aktif (18,4%) per 25 Juli 2021. Dari data prevalensi tersebut, tercatat pula lima terbanyak penyakit penyerta positif Covid-19 (komorbid) antara lain: hipertensi (50,4%), diabetes mellitus (37,6%), penyakit jantung (16,9%), kehamilan (9,9%), dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) (5,4%). Selama masa pandemi ini, Provinsi Sumatera Selatan mencatat penyakit penyerta yang paling banyak dalam kasus covid-19 adalah penyakit diabetes mellitus atau DM (55,6%), diikuti oleh penyakir hipertensi (44,4%), kehamilan (11,1%), penyakit ginjal (5,6%), dan PPOK (5,6%). Sementara itu, di Kota Palembang menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2021 tercatat 2288 kasus total konfirmasi Covid-19 dengan Kecamatan Ilir Barat satu sebagai Kecamatan dengan total kasus terbanyak (1.062) dan Kecamatan Sukarami sebagai urutan keempat terdapat 836 total kasus terkonfirmasi covid-19. Kelurahan Sukawinatan Kecamatan Sukarami yang menjadi lokasi mitra karena di RT 28 RW 06 tercatat memiliki 30 orang warga yang mengalami hipertensi, 10 orang warga dengan diabetus mellitus, dan 5 orang ibu hamil.

Melihat fenomena yang terjadi di atas, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas (FIKes UKMC) yang terdiri dari 5 orang dosen dan 4 orang mahasiswa melakukan PKM dengan tema: Pendampingan Masyarakat Mengenali Faktor Pemberat (Comorbid) Covid-19 Di RT. 28 RW. 06 Sukawinatan. Tujuan dilaksanakannya PKM ini adalah: memberikan pemahaman pada mitra (masyarakat di RT. 28, RW. 06 Sukawinatan) tentang faktor pemberat (comorbid) covid-19 dengan media video dan buku, melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada mitra, melakukan pendampingan dalam upaya pencegahan covid-19 dengan mengenali komorbid dan diharapkan mitra mampu mengenali faktor pemberat covid-19 dan dapat melakukan pencegahan dengan baik dan terarah.

Dalam kegiatan PKM ini tim PKM FIKes UKMC terlebih dahulu melakukan survei kondisi mitra dan melakukan koordinasi PkM dengan mitra. Setelah itu tim menyusun kerangka dan proposal PKM kemudian memulai persiapan teknis di lapangan, dan pada tepatnya tanggal 06 November 2021 tim melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada peserta penyuluhan yang hadir pagi hari itu, kemudian memberikan edukasi yang dimulai dengan pretest, lalu edukasi diberikan secara tidak langsung dengan media video dan diakhiri melakukan follow up kegiatan dengan posttest. Tim juga memberikan buku panduan yang dapai dipakai dan menjadi pengingat mitra sebagai acuan dalam mengenali dan mencegah faktor comorbid covid-19, terutama bagi mitra yang memang sudah mempunyai comorbid covid-19. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan yang tepat telah tertuang dalam buku tersebut.

Antusiasme warga dalam kegiatan PKM ini nampak terlihat dari presensi kehadiran dan tanya jawab dengan tim PKM mengenai faktor pemberat (komorbid) covid-19. Warga juga menyambut baik PKM dari FIKes UKMC, karena selama ini belum pernah ada sosialisasi atau edukasi oleh perangkat desa setempat bagi masyarakat terkait pengenalan comorbid covid-19. Perangkat desa melalui RT atau RW hanya mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas) dan pentingnya program vaksinasi dalam upaya pencegahan covid-19, sehingga kegiatan PKM ini dirasa sangat berguna dan bermafaat bagi, masyarakat yang memang sudah mempunyai comorbid seperti DM, hipertensi dan ibu yang sedang hamil. Pada akhirnya tim PKM menyimpulkan bahwa pengenalan faktor pemberat (comorbid) covid-19 juga harus disosialisaikan pada masyarakat, terutama masyarakat yang rentan dan berisiko selain mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi covid-19.


Edukasi KB Dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas

Evi Yuniarti, SST., M.Kes, Ayu Nina Mirania, SST., M.Bmd, Mela Dora Priscilla, Nyoman Idayati

Kegiatan edukasi KB yang dilakukan oleh TIM PKM dirasakan oleh masyrakat sangat perlu sekali di apresiasi, kegiatan yang jarang dilakukan terutama bagi masyrakat yang jauh dari perkotaan, kegiatan edukasi memebrikan perubahan masyrakat tentang metode kontrasepsi jangka panjang.


Pendampingan Lansia Dalam Meningkatkan Fungsi Kognitif Dengan Bermain Puzzle Dan Pencocokan Kartu Remi

IMG 20210425 WA0027

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang:

Ns. Lilik Pranata, S.Kep., M.Kes, Ns. Novita Elisabeth Daeli, M.Kep, Anastasya Sri sukistini, SE.,MM, Ns. Keristina Ajul, M.Kep., Elsa Yuni Audria Sinambela., Olivia Dwi, Agustine Hutahaean., Robertus Bagas Pratama

 

Kegiatan bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada lansia yang mengalami gangguan kognitif ringan sampai berat dengan memberikan interevensi dengan Bermain Puzzle dan Pencocokan Kartu Remi, kegiatan dilakukan selam satu minggu, setiap pagi, di panti sosial lansia, hasil kegiatan menunjukan bahwa adanya perubahan fungsi kognitif lebih baik setlah dilakukan dengan pendampingan dan intevensi, maka seharusnya untuk pengelola panti perlu adanya kegiatn yang serupa dilakukan di panti secara teratus dan bekelanjutan.


EVALUASI FUNGSI ORGAN KARDIORESPIRASI DENGAN METODE SIX MINUTE WALK TEST PADA PENDERITA HIPERTENSI

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

 

Ns. Novita Elisabeth Daeli, M.Kep., Ns. Aniska Indah Fari, M.Kep., Ns. Veroneka Yosefpa Windahandayani, M.Kep.

Sagita Agustina, Tatiana Agnes Sumarto

 

Keseluruhan gangguan kesehatan yang terjadi pada setiap individu membutuhkan evaluasi secara berkala dan rutin. salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggis aat ini adalah hipertensi. Menurut Global World Health Organization (WHO) penderita hipertensi di dunia berjumlah 1,13 miliar orang (Kementrian Kesehatan, 2019). Hipertensi merupakan bagian dari penyakit kardiorespirasi yang pengenalan secara dini sangat diperlukan. Salah satu metode yang saat ini digunakan dalam penilain fungsi fisiologis yang dimaksud yakni 6 minute walk test (6MWT). Six minute walk test merupakan test sederhana yang praktis yang memerlukan jalur sepanjang 100 kaki (30 meter) tidak memerlukan peralatan latihan yang rumit maupun tenaga pegawas yang mempunyai pengalaman dan latihan khusus. Test ini pada prinsipnya mengukur jarak yang dapat ditempuh pasien dengan berjalan pada jalur datar dan permukaan keras dalam waktu 6 menit. 

Pemeriksaan ini biasa menggambarkan tingkat kapasitas fungsional yang lebih baik dari aktivitas fisik. Tes ini telah menjadi alat evaluasi standar pada awal program rehabilitasi untuk mengkaji kapasitas latihan dan mengatur porsi latihan. Tes ini menjadi penentu hasil dari program pengkondisian fisik dan telah digunakan sebagai bagian seleksi kriteria pasien yang mendapat transplantasi paru (L Paul, 2003). Respon fisiologis tubuh meliputi semua sistem organ yang terlibat selama latihan termasuk sistem paru, jantung dan sirkulasi, darah, neuromuskular dan metabolisme otot. Test ini tidak memberikan informasi spesifik mengenai fungsi tiap organ yang terlibat ataupun mekanisme terjadinya keterbatasan aktifitas, yang mana hal ini dapat dihasilkan dari uji latihan sistem kardiopulmonal (Issues et al., 2002). Penelitian yang menggunakan 6MWT pada pasien dengan penyakit jantung pertama kali dilaporkan oleh Guyat et al dan Lipkin et al, yang menyatakan bahwa 6MWT dapat membedakan tingkatan keparahan gagal jantung menurut pembagian New York Heart Association (NYHA).  Berdasarkan analisis dari tim PkM bahwa, perubahan pada frekuensi tekanan darah tidak banyak terjadi pada peserta, dikarenakan hampir semua peserta PkM, masih rutin mengkonsumsi obat antihipertensi yang didapatkan dari puskesmas, dan perseta juga sudah mengurangi jumlah garam, hal ini dapat memengaruhi frekuensi tekanan darah. Sementara pada frekuensi pernafasan dari 21 peserta, 14 responden (66,66 %) mengalami perubahan, perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan yang mengarah ke hiperventilasi, sehingga bukan merupakan suatu masalah akan tetapi suatu bentuk kompensasi dari tubuh, untuk memenuhi kebutuhan oksigen, akibat dari adanya aktivitas fisik yang menuntuk seluruh anggota tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.


Download Template Joomla 3.0 free theme.

Kontak

KAMPUS BURLIAN | Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Musi Charitas Palembang - Sumatera Selatan Indonesia

Jl. Kolonel Haji Barlian, Lrg. Suka Senang No. 204 KM.7 Palembang 30152 Telp. 0711-412806, Fax.0711-415780

  • Hot line : 0711-412806  Fax. : 0711-415780