Deutschland online bookmaker http://artbetting.de/bet365/ 100% Bonus.
EVALUASI FUNGSI ORGAN KARDIORESPIRASI DENGAN METODE SIX MINUTE WALK TEST PADA PENDERITA HIPERTENSI
- Detail
- Kategori: Pengabdian
- Diterbitkan: 12 Agustus 2021
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
Ns. Novita Elisabeth Daeli, M.Kep., Ns. Aniska Indah Fari, M.Kep., Ns. Veroneka Yosefpa Windahandayani, M.Kep.
Sagita Agustina, Tatiana Agnes Sumarto
Keseluruhan gangguan kesehatan yang terjadi pada setiap individu membutuhkan evaluasi secara berkala dan rutin. salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggis aat ini adalah hipertensi. Menurut Global World Health Organization (WHO) penderita hipertensi di dunia berjumlah 1,13 miliar orang (Kementrian Kesehatan, 2019). Hipertensi merupakan bagian dari penyakit kardiorespirasi yang pengenalan secara dini sangat diperlukan. Salah satu metode yang saat ini digunakan dalam penilain fungsi fisiologis yang dimaksud yakni 6 minute walk test (6MWT). Six minute walk test merupakan test sederhana yang praktis yang memerlukan jalur sepanjang 100 kaki (30 meter) tidak memerlukan peralatan latihan yang rumit maupun tenaga pegawas yang mempunyai pengalaman dan latihan khusus. Test ini pada prinsipnya mengukur jarak yang dapat ditempuh pasien dengan berjalan pada jalur datar dan permukaan keras dalam waktu 6 menit.
Pemeriksaan ini biasa menggambarkan tingkat kapasitas fungsional yang lebih baik dari aktivitas fisik. Tes ini telah menjadi alat evaluasi standar pada awal program rehabilitasi untuk mengkaji kapasitas latihan dan mengatur porsi latihan. Tes ini menjadi penentu hasil dari program pengkondisian fisik dan telah digunakan sebagai bagian seleksi kriteria pasien yang mendapat transplantasi paru (L Paul, 2003). Respon fisiologis tubuh meliputi semua sistem organ yang terlibat selama latihan termasuk sistem paru, jantung dan sirkulasi, darah, neuromuskular dan metabolisme otot. Test ini tidak memberikan informasi spesifik mengenai fungsi tiap organ yang terlibat ataupun mekanisme terjadinya keterbatasan aktifitas, yang mana hal ini dapat dihasilkan dari uji latihan sistem kardiopulmonal (Issues et al., 2002). Penelitian yang menggunakan 6MWT pada pasien dengan penyakit jantung pertama kali dilaporkan oleh Guyat et al dan Lipkin et al, yang menyatakan bahwa 6MWT dapat membedakan tingkatan keparahan gagal jantung menurut pembagian New York Heart Association (NYHA). Berdasarkan analisis dari tim PkM bahwa, perubahan pada frekuensi tekanan darah tidak banyak terjadi pada peserta, dikarenakan hampir semua peserta PkM, masih rutin mengkonsumsi obat antihipertensi yang didapatkan dari puskesmas, dan perseta juga sudah mengurangi jumlah garam, hal ini dapat memengaruhi frekuensi tekanan darah. Sementara pada frekuensi pernafasan dari 21 peserta, 14 responden (66,66 %) mengalami perubahan, perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan yang mengarah ke hiperventilasi, sehingga bukan merupakan suatu masalah akan tetapi suatu bentuk kompensasi dari tubuh, untuk memenuhi kebutuhan oksigen, akibat dari adanya aktivitas fisik yang menuntuk seluruh anggota tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.