Deutschland online bookmaker http://artbetting.de/bet365/ 100% Bonus.

PREVENTIF HIPERTENSI PADA PRAMENOPAUSE DAN MENOPAUSE MELALUI PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN DARAH

IMG 20191113 WA0022

 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang:

Novita Anggraini, V. Ire Tominik, Margaretha Haiti, Noni Cintya G

 

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, yaitu sekitar 17 juta kematian per tahun. Jumlah prevalensi tersebut yang penyumbang angka tertinggi adalah penyakit hipertensi dengan jumlah 9,4 juta kematian per tahun. Hipertensi bertanggung jawab setidaknya 45% terhadap komplikasi akibat penyakit jantung. Jumlah total orang dewasa dengan hipertensi pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 1,56 miliar. Di Indonesia hipertensi adalah salah satu penyebab kematian tertinggi nomor lima. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil dari pengukuran pada umur sekitar > 18 tahun sebesar 25,8% dan untuk prevelensi hipertensi yang mengalami komplikasi sebesar 51% untuk stroke sedangkan 45% untuk jantung koroner, sedangkan persentasi hipertensi di Sumatera Selatan menduduki urutan 11 dari 34 Provinsi sebesar 30,44%. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin pada bulan April tahun 2019 di Puskesmas Sukajadi masuk dalam urutan ke-2 dari 33 Puskesmas dengan presentasi penderita hipertensi. Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi yang dimana sistoliknya di atas 130 mmHg sedangkan tekanan tekanan diastolik di atas 90 mmH, untuk mengetahui penyakit hipertensi bisa di lihat dari tanda dan gejala yang sering timbul seperti sakit kepala (pusing/migraine), epistaksis (Mimisan), mudah marah, jantung berdebar-debar, telinga berdering, kaku kudu, mata berkunang-kunang, susah untuk tidur dan tekanan darah diatas normal. Setiap individu mengalami perubahan-perubahan tersebut secara berbeda, ada yang laju penurunannya cepat dan dramatis, serta ada juga yang perubahannya lebih tidak bermakna. Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit seperti hipertensi. Mengingat patofisiologi kompleks hipertensi pada menopause, modifikasi gaya hidup seperti asupan makanan, dan aktifitas sehari-hari dapat memainkan peran penting dalam tekanan darah yang efektif. Menopause tentu bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi munculnya hipertensi pada wanita. Faktor gaya hidup, medis, dan genetik juga sangat berperan dalam insidensi penyakit kardiovaskuler pada wanita. Hasil pemeriksaan tekanan yang dilakukan pada kegiatan PKM ini ditemukan 27 orang (56,25%) peserta yang hadir mengalami peningkatan tekanan darah. Menurut Muljadi (2008) hipertensi merupakan faktor resiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian karena penderita hipertensi mempunyai peluang 12 kali lebih besar bagi penderitanya untuk mengalami stroke dan 6 kali lebih besar untuk serangan jantung. Untuk mengurangi angka kejadian hipertensi tiap tahunnya maka strategi yang digunakan pemerintah dalam pengendalian hipertensi adalah melalui surveilans epidemiologi hipertensi. Seperti kita ketahui bahwa orang menjadi sakit disebabkan oleh ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan untuk itu sebagai tenaga kesehatan kita tidak henti-henti melaksanakan edukasi supaya masyarakat mengetahui dan menyadari pentingnya menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat serta melakukan skrening melauui pemeriksaan kesehatan.


Download Template Joomla 3.0 free theme.

Kontak

KAMPUS BURLIAN | Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Musi Charitas Palembang - Sumatera Selatan Indonesia

Jl. Kolonel Haji Barlian, Lrg. Suka Senang No. 204 KM.7 Palembang 30152 Telp. 0711-412806, Fax.0711-415780

  • Hot line : 0711-412806  Fax. : 0711-415780