Deutschland online bookmaker http://artbetting.de/bet365/ 100% Bonus.

KENALI ANEMI SECARA DINI UNTUK MENCEGAH RISIKO ABORTUS PADA IBU HAMIL

PKM SR YUVENT

Oleh:
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Fakultaas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang:

Maria Nuraeni, Theresia Anita, dr. Hotman Sinaga

Anemia bukan penyakit karena gejala anemia dapat dicegah sedini mungkin. Ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan maupun ibu hamil, sangat perlu memastikan kadar Hemoglobin normal, untuk mencegah gangguan perkembangan janin dan perdarahan saat persalinan. Upaya deteksi dini anemia pada wanita usia subur dan ibu hamil, dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pemeriksaan hemoglobin.

Anemia dapat dicegah, apabila ibu memiliki pemahaman yang benar tentang anemia, sehingga dapat mengupayakan pencegahan dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging merah dan sayuran hijau. Asupan gizi harus diperhatikan, sejak sebelum dan selama masa kehamilan serta saat hamil rutin melakukan pemeriksaan screening, salah satunya adalah pemeriksaan hemoglobin. Ibu hamil dengan kadar hemoglobin rendah (Hb <11 gr/dl), berisiko mengalami abortus, pendarahan pasca persalinan, bahkan kematian. Risiko anemia bagi janin terjadinya gangguan pertumbuhan, prematuritas, bayi lahir dengan cacat bawaan dan kematian.
Melalui Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diawali dengan survei untuk memperoleh data wanita usia subur di Rt. 26, selanjutnya dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan Hb menggunakan alat POCT. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang deteksi dini anemia guna mencegah gangguan pertumbuhan janin, abortus dan perdarahan pasca persalinan penting diberikan bagi wanita usia subur melalui penyuluhan. Anemia pada ibu hamil harus dicegah, karena dapat menyebabkan kelahiran prematur, kematian ibu dan anak serta penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan berkembangan janin saat kehamilan maupun setelahnya. Pentinnya pemeriksaan deteksi dini kadar hemoglobin dan ibu hamil dianjurkan mengonsumsi paling sedikit 90 pil zat besi selama kehamilannya (Dep. Kes, 2015)
Untuk mengetahui apakah wanita usia subur di kelurahan sukarami ada yang menderita anemi, dilakukan pemeriksaan hemoglobin menggunakan alat POCT. Hasil yang didapatkan bahwa dari 29 wanita usia subur yang diperiksa kadar Hbnya diketahui 27 orang dalam rentang normal, 1 orang di luar rentang normal 10,5 gr/dl dan 1 orang di batas bawah rentang nilai normal yaitu 11,6 gr/dl. Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin kurang dari 11g/dl. Menurut Hoffbrand, AC & Moss PAH, (2015), anemia merupakan penurunan kadar hemoglobin darah di bawah normal. Untuk pria dewasa kurang dari 13,5 g/dl dan pada wanita kurang dari 11,5 g/dl. Sejak usia pubertas hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl menunjukkan anemia, karena itu bayi baru lahir mempunyai kadar hemoglobin yang tinggi 14.0 g/dl. Penurunan hemoglobin biasanya diikuti penurunan hitung sel darah merah dan hematokrit (PCV), tetapi kedua parameter tersebut kemungkinan normal pada beberapa pasien dengan kadar hemoglobin di bawah normal.
Anemia hipokromatik mikrositer dengan gangguan metabolisme besi, merupakan penyebab anemia yang banyak dijumpai (Bakta IM, 2017). Defisiensi besi merupakan penyebab tersering anemia di semua negara di dunia, yang merupakan penyebab terpenting anemia mikrositik hipokrom, dimana volume eritrosit rata-rata (VER) dan hemoglobin eritrosit rata-rata (HER) berkurang. Pada sediaan hapus darah menunjukkan ukuran sel darah merah yang kecil (mikrositik) dan pucat (hipokrom), gambaran ini disebabkan oleh defek dalam sintesis hemoglobin (Hoffbrand, AC & Moss PAH, 2015)
Zat besi sangat penting untuk sintesis hemoglobin, mioglobin, sitokrom dan ribonukleotida reduktase (yang diperlukan untuk sintesis DNA). Zat besi diserap dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging merah, jeroan, ikan dan telur. Jenis makanan ini kaya zat besi. Beberapa produk nabati seperti kacang –kacangan juga cukup mengandung zat besi. Pria dewasa memerlukan asupan besi sekitar 1 mg/ hari, sedangkan perempuan yang mengalami menstruasi membutuhkan sekitar 2 mg per hari. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan asupan besi lebih besar lagi. Bayi dalam masa pertumbuhan, anak-anak dan remaja membutuhkan asupan besi lebih banyak dari pria dewasa (Bain. BJ, 2015).


Download Template Joomla 3.0 free theme.

Kontak

KAMPUS BURLIAN | Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Musi Charitas Palembang - Sumatera Selatan Indonesia

Jl. Kolonel Haji Barlian, Lrg. Suka Senang No. 204 KM.7 Palembang 30152 Telp. 0711-412806, Fax.0711-415780

  • Hot line : 0711-412806  Fax. : 0711-415780